ARHAT SARIPUTRA
Sariputra dilahirkan di
Kerajaan Magadha di India Selatan, di Desa Upatissa, dekat Ibukota Rajagaha. Ayah
Sariputra, Vanganta, adalah seorang yang pandai berdebat dan terkenal.
Sariputra juga dapat berbicara dengan sangat baik walaupun masih muda. Ketika
ia baru berumur delapan tahun, ia telah terkenal pandai berdebat di seluruh
kerajaan. Raja sangat menyukai Sariputra. Suatu hari, setelah mendengarkan
debat Sariputra, raja sangat senang dan gembira, sampai kemudian sebuah desa
diberi nama Sariputra. Semua orang di kerajaan memuji kecerdasan dan kecerdikan
Sariputra.
Ketika Sariputra
berusia duapuluh tahun, ia mengucapkan selamat tinggal kepada orangtuanya dan
pergi ke berbagai tempat untuk belajar dan mencari kebenaran hidup. Sariputra
belajar dari berbagai guru, tetapi tak seorang pun dapat memuaskannya.
Sariputra mempunyai teman baik bernama Maudgalyayana, yang juga seorang yang
sangat istimewa.
Suatu hari, Sariputra
bertemu dengan salah seorang siswa Buddha, Assaji, di sebuah jalan di Rajagaha.
Sariputra melihat bahwa Assaji sangatlah tenang dan ramah. Sariputra tidak
tahan untuk tidak mendekat Assaji dan bertanya, “Yang Mulia, bolehkah saya tahu
nama Anda? Di manakah Anda tinggal?”
Kemudian Assaji
menjelaskan beberapa ajaran penting dari Buddha. Setelah mendengarkan
ajaran-ajaran tersebut, Sariputra sangat gembira dan berseru, “Wow! Ini sangat
menakjubkan, sangat menakjubkan! Saya harus mengunjungi Buddha suatu hari!”
“Guru yang luar biasa!
Kita tidak pernah terpikir tentang ajaran seindah itu, bahkan mimpi pun tidak!
Mari pergi dan bernaung kepada Buddha!” Maudgalyayana berkata dengan semangat.
Oleh karena itu, Sariputra dan
Maudgalyayana memimpin duaratus siswa mereka ke Vihara Veluvana dan memberikan
hormat kepada Buddha sebagai guru mereka. Sariputra dan Maudgalyayana ditahbiskan
sebagai siswa Buddha. Mereka menjadi pendamping Buddha yang sangat cakap dan
memberikan jasa yang luar biasa dalam masa-masa awal penyebaran Dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar