KUMARAJIVA
Kumarajiva yang cerdas dan bijaksana berasal dari
keluarga aristokrat. Ayah beliau, Kumarayana, adalah putra seorang perdana
menteri sebuah kerajaan di India. Kumarayana yang seharusnya mewarisi jabatan
perdana menteri menurut adat waktu itu, justru memilih kehidupan monastik untuk
menjadi bhiksu. Demi tugas menyebarkan Buddha Dharma, Kumarayana meninggalkan
India menuju Kerajaan Kucha (sekarang wilayah Xinjiang, Tiongkok). Saat
mengandung Kumarajiva, sang ibu mengalami hal yang ajaib. Berubah menjadi lebih
cerdas, dengan cepat memahami Buddha Dharma, mampu berbahasa Sansekerta, pun
tangkas berdebat dalam Buddha Dharma.
Setelah
menetap di ibukota Chang’an, Raja Yaoxing memperlakukan Kumarajiva dengan penuh
hormat dan mengangkatnya sebagai Guru Kerajaan (Guoshi). Kumarajiva segera
mengorganisir kegiatan penerjemahan Kitab Suci Buddhis yang melibatkan 800
personil. Antara tahun 401-413, Beliau berhasil menyelesaikan terjemahan kitab
sebanyak 74 judul dengan total 384 jilid. Setelah meninggal dan dikremasi maka lidah beliau tidak hancur dan umat Buddha mempercayai bahwa itu sebagai pertanda bahwa selama hidup Kumarajiva mengajarkan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar