Selasa, 28 April 2015

Kumarajiva yang cerdas dan bijaksana

KUMARAJIVA

Kumarajiva yang cerdas dan bijaksana  berasal dari keluarga aristokrat. Ayah beliau, Kumarayana, adalah putra seorang perdana menteri sebuah kerajaan di India. Kumarayana yang seharusnya mewarisi jabatan perdana menteri menurut adat waktu itu, justru memilih kehidupan monastik untuk menjadi bhiksu. Demi tugas menyebarkan Buddha Dharma, Kumarayana meninggalkan India menuju Kerajaan Kucha (sekarang wilayah Xinjiang, Tiongkok). Saat mengandung Kumarajiva, sang ibu mengalami hal yang ajaib. Berubah menjadi lebih cerdas, dengan cepat memahami Buddha Dharma, mampu berbahasa Sansekerta, pun tangkas berdebat dalam Buddha Dharma.



Setelah menetap di ibukota Chang’an, Raja Yaoxing memperlakukan Kumarajiva dengan penuh hormat dan mengangkatnya sebagai Guru Kerajaan (Guoshi). Kumarajiva segera mengorganisir kegiatan penerjemahan Kitab Suci Buddhis yang melibatkan 800 personil. Antara tahun 401-413, Beliau berhasil menyelesaikan terjemahan kitab sebanyak 74 judul dengan total 384 jilid. Setelah meninggal dan dikremasi maka lidah beliau tidak hancur dan umat Buddha mempercayai bahwa itu sebagai pertanda bahwa selama hidup Kumarajiva mengajarkan kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar