Selasa, 05 Mei 2015

Riwayat Hidup Arhat Ananda

ANANDA

Riwayat hidup Ananda (Pali: Ānanda) adalah satu dari murid utama dan juga merupakan pengikut setia Sang Buddha. Di antara banyak murid, Ananda memiliki daya ingat yang kuat dan banyak dari sutta-sutta dalam Sutra Pitaka berasar dari kumpulan ajaran Sang Buddha yang diingatnya pada Sidang Agung Konsili Pertama. Oleh karena itu, ia juga dikenal sebagai "Bendahara Dharma".

Menurut Sang Buddha, setiap Buddha pada masa lampau dan pada masa yang akan datang, memiliki dua pemimpin pengikut dan satu pengikut setia. Perihal Gautama Buddha, pasangan murid utama-nya adalah Sariputta dan Mahamoggallana dan pengikutnya adalah Ananda.

Kata Ānanda, dalam bahasa Pali, bahasa Sanskerta juga dalam bahasa India lainnya, berarti "kebahagiaan". Kata ini sangat populer di kalangan Buddhis maupun Hindu.

Ananda adalah sepupu tertua Sang Buddha dari pihak ayah, dan sangat berbakti kepadanya. Dalam dua puluh tahun kebersamaannya dengan Sang Buddha dalam membabarkan Dhamma, ia telah menjadi pendamping pribadi Sang Buddha, mendampingi dalam hampir seluruh perjalandan dan menjadi teman bicara dalam banya perbincangan yang terjadi. Ia menjadi bahan pujian yang disampaikan Sang Buddha sebelum mencapai Parinibbana. Ia digambarkan seseorang yang memiliki empat sifat yang luar biasa.

Karena ia sering mendampingi Sang Buddha secara pribadi dan seringpula berkelana bersama, Ananda mendengar dan mengingat banyak ceramah yang diberikan Sang Buddha kepada berbagai pendengar. Oleh karena itu, ia seringkali disebut sebagai murid Buddha yang "banyak mendengar". Pada Sidang Agung Pertama, yang diadakan tidak lama setelah Sang Buddha meninggal dunia, Ananda dipanggil untuk menceritakan kembali banyak ceramah-ceramah yang kemudian menjadi Sutra Pitaka dari Tripitaka.


Walaupun Ananda senantiasa berkumpul dan dekat dengan Sang Buddha, ia hanyalah seorang Sotapanna ("Pemasuk Arus") pada saat Sang Buddha meninggal dunia. Akan tetapi, Sang Buddha berkata,

“Bukan begitu, Udayi, bukan begitu, Udayi! Andaikata Ananda meninggal dunia tanpa mencapai kebebasan sepenuhnya, maka ia akan menjadi raja para dewa tujuh kali karena kemurnian hatinya, atau menjadi raja di belahan bumi India tujuh kali. Namun Udayi, Ananda akan mencapai kebebasan akhir dalam hidup sekarang ini juga.”

Sebelum pelaksanaan Sidang Agung Pertama, disarankan bahwa Ananda tidak dipersilahkan untuk menghadiri persamuan karena ia belum menjadi seorang Arhat. Menurut legenda, hal ini mendorong Ananda untuk lebih memusatkan upayanya untuk mencapai Nirvana dan ia dapat meraih tingkat pencapaian tersebut sidang tersebut dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar