Selasa, 05 Mei 2015

Riwayat Hidup Maudgalyayana

MAUDGALYAYANA

Riwayat hidup Maudgalyayana, Beliau  dilahirkan di sebuah kota kecil di zaman kerajaan Magada (sekarang adalah daerah Bihar, negara bagian India). Beliau merupakan anak tunggal dari keluarga suku Brahmin, nama kecil beliau adalah Kolita Moggalana. Ayahnya terlahir dalam keluarga yang termasyhur dan selalu diangkat menjadi wali kota. Kolita terdidik di bawah asuhan tradisi Brahmana.

 Diceritakan bahwa bertepatan hari lahir Kolita terlahir juga bayi laki-laki dari keluarga lain yang diberi nama Upatissa. Kemudian merekapun tumbuh bersama dan menjadi sahabat akrab. Kedua sahabat karib ini di lingkungan pergaulannya menjadi pemimpin dari kelompok teman-temannya.


Pada suatu hari Upatissa dengan wajah berseri-seri datang menjumpai Kolita. Dia menceritakan penemuanya yaitu menjumpai seorang pertapa yang bernama Assaji, yang ternyata adalah salah satu dari lima pertapa siswa Sang Buddha yang pertama. Assaji menemukan Upatissa dalam penampilanya. Lalu Assaji menerangkan mengenai gurunya yang bermarga Sakya (Sakyamuni Buddha). Saat upatissa menanyakan ajaran yang dibabarkan oleh guru Assaji maka dijawab oleh Assaji dalam bentuk syair : ”yang dirahmati telah membabarkan sebab musabab dan timbulnya benda-benda. Dan juga menerangkan proses lenyap sinarnya. Hanya demikian yang dinyatakan Sang Tahtagata”. Tatkala mendengar syair itu Upatissa merasakan suatu getaran yang mencerahkan (Mata Waskita Dharma) dan Kolita  pun merasakan hal yang sama saat Upatissa mengucapkan syair itu kepadanya.

Dari kejadian itu mereka pun menanyakan kepada Assaji di mana Guru Agung itu berdiam dan bergegas menuju ke sana. Tetapi sebelum menjumpai Sang Buddha, Upatissa mengajak Kolita terlebih dahulu menjumpai Sanjaya untuk mengajaknya ikut serta. Namun Sanjaya menolak ajakan tersebut karena ke-Aku-annya yang besar. Walaupun demikian karena kedua sahabat itu mengikuti Sang Buddha serta merta pengikut Sanjaya yang berjumlah 500 orang mengikuti jejak Upatissa dan Kolita. Namun melihat Sanjaya tidak ikut, sebagian dari mereka mengurungkan niat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar